Jumat, 10 Januari 2020

Cara melakukan bleeding rem mobil yang optimal

Gadis Rantau
Salah satu cara untuk mengatasi Vapour Lock pada sistem rem mobil adalah dengan melakukan bleeding (buang udara /angin). Vapour lock sendiri merupakan peristiwa munculnya udara di dalam saluran berisi cairan yang menguap akibat panas di sekelilingnya

Vapour lock dapat menyebabkan rem menjadi bermasalah seperti tidak pakem dan ngempos sehingga sangat berbahaya jika tidak segera di perbaiki. Dengan bleeding, maka udara yang terjebak di dalam saluran minyak rem dapat dikeluarkan dan penyaluran tenaga dari pedal rem ke kaliper rem bisa terjadi secara optimal. Baca : Penyebab-penyebab vapour lock di dalam saluran rem dan cara mengatasinya

Salah satu  cara untuk mengatasi Vapour Lock pada sistem rem mobil adalah dengan melakukan Cara melakukan bleeding rem mobil yang optimal

Untuk melakukan bleeding (buang udara /angin) pada sistem rem ini sebaiknya dilakukan oleh dua orang agar hasilnya bisa lebih maksimal (disini kita sebut orangnya sebagai mekanik A dan mekanik B). Mekanik A adalah orang yang akan mengontrol penekanan pada pedal rem dan mengontrol kondisi ketinggian minyak rem melalui indikator minyak rem di dashboard.

Sedangkan mekanik B adalah orang yang akan membuka tutup baut nepel, memberikan perintah kocok dan tahan pada mekanik A serta melakukan pengisian reservoir tank minyak rem.

Lantas bagaimana cara bleeding pada sistem rem dengan dua orang ini ? Berikut adalah cara bleeding (buang udara /angin) pada sistem rem

  1. Mekanik A masuk dan duduk di kursi pengemudi mobil sedangkan Mekanik B berada pada sisi rem yang akan di bleeding minyak remnya.
  2. Mekanik A menyalakan mesin mobil dan tunggu hingga putaran mesin pada posisi idling yang normal. Tujuan mesin dihidupkan adalah untuk membuat ringan pedal rem saat di tekan.
  3. Setelah rpm idling pada mesin sudah normal, Mekanik A menekan pedal rem berkali-kali (kocok pedal rem)
  4. Setelah beberapa kocokan pedal rem (3-5 kali injakan pada pedal rem) , Mekanik B segera menginstruksikan ke Mekanik A untuk menahan dan menekan pedal rem (misalnya dengan berteriak "tahan"). Saat ini Mekanik A menahan dan menekan injakan pada pedal rem.
  5. Selanjutnya, Mekanik B segera membuka baut nepel pada kaliper rem. Saat ini, minyak rem akan keluar deras dan pedal rem akan turun mentok ke lantai kendaraan.
  6. Disaat Mekanik A tetap menekan pedal rem, Mekanik B segera menutup kembali baut nepel sampai rapat. Kemudian menginstruksikan perintah pada Mekanik A untuk mengocok pedal rem kembali (misalnya berteriak "kocok").
  7. Ulangi langkah no 4-6 (mulai dari mengocok pedal rem hingga menutup baut nepel) berulang kali hingga minyak rem di dalam selang sudah tidak terdapat gelembung udara dan minyak rem sudah dalam kondisi besih.
  8. Setelah kondisi minyak sudah bersih dan tidak mengandung udara, tutup rapat dan kencangkan baut nepel secukupnya.
  9. Kocok kembali pedal rem setelah baut nepel tertutup rapat untuk memastikan bahwa pedal rem sudah dapat berfungsi dengan normal kembali.
  10. Rapikan pekerjaan dan siram sisa-sisa minyak rem dengan air bersih.

Baca juga :


Catatan :
Jaga jumlah minyak rem pada reservoir tank agar selalu ada (jangan sampai kehabisan) untuk mencegah udara masuk kembali kedalam saluran minyak rem. Hal ini bisa dilakukan oleh Mekanik A yang duduk didalam mobil dengan memperhatikan indikator berbentuk tanda seru dalam lingkaran berwarna merah.

Ketika indikator ini menyala sebaiknya Mekanik A langsung tekan dan tahan pedal rem, kemudian sampaikan ke Mekanik B bahwa level minyak rem sudah mulai habis. Mekanik B segera mengisi minyak rem kedalam tabung reservoir tank dan proses bleeding bisa dilanjutkan kembali untuk roda-roda yang lainnya.

Demikianlah cara melakukan bleeding pada saluran minyak rem yang bisa ombro sampaikan, semoga bisa bermanfaat.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Tips-dan-cara